Langsung ke konten utama

MAKALAH PENILAIAN BERBASIS KELAS

PENILAIAN BERBASIS KELAS

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Rumusan masalah
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penilaian
B.     Penilaian Berbasis Kelas (PBK)
C.     Prinsip Umum PBK
D.    Persyaratan Penilaian
E.     Lingkup Penilaian Hasil Belajar
F.      Pelaporan Hasil Tes
G.    Pemamfaatan Hasil Tes
BAB III : PENUTUP
A.    Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
     Evaluasi atau penilaian sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak, sebenarnya evaluasi sudah sering dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan social lainnya. Hal ini dapat dilihat mulai dri berpakaian, setelah berpakaian ia berdiri dihadapan kaca apakah penampilannya sudah wajar atau belum. Dalam pendidikan Islam evaluasi merupakan salah satu komponen dari system pendidikan islam yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicaIPS dalam proses pendidikan Islam dan proses pembelajaran. Untuk itu seorang guru harus benar-benar mempersiapkan dengan benar evaluasi tersebut, Sebelum menyiapkan evaluasi belajar gur terlebih dahulu harus mengetahui apa esensi dari penilaian itu sendiri. Dalam makalah ini akan diulas beberapa poin yang tentunya berkaitan dengan penilaian, yang khususnya adalah penilaian berbasis kelas. Diantaranya adalah pengertian penilaian, bentuk-bentuk penilaian, syarat-syarat penilaian, dan lingkup penilaian.
B.     Rumusan Masalah
     Dalam makalah ini penulis mengambil rumusan masalah:
1.      Apakah pengertian penilaian?
2.      Apakah pengertian, fungsi, serta tujuan penilaian berbasis kelas?
3.      Apa saja bentuk-bentuk penilaian berbasis kelas itu




BAB 11
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penilaian
1)      Secara etimologi
     Evaluasi (penilaian) berasal dari bahasa Inggris Evaluation, akar katanya value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa arab disebut al-qimah atau al-taqdir. Dengan demikian secara harfiah evaluasi pendidikan al-Taqdir al- Tarbawiy dapat diartikan sebagai penilaian dalam (bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Atau juga dapat diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek.

2)      Secara Terminologi
     Ada beberapa pendapat mengenai pengertian penilaian berdasarkan Terminologinya, diantaranya adalah :
·         Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternative keputusan (Mehrens & Lehmann, 1978:5).
·         Edwin Wandt dan Gerald W. Brown mengemukakan bahwa, Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
·         Menurut m. Chabib Thoha, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
     Dengan demikian evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktifitas secara spontan dan incidental, melainkan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan berdasarkan atas tujuan yang jelas. Penilaian berbeda dengan pengukuran (measurement), karena pengukuran lebih bersifat kuantitatif. Bahkan pengukuran merupakan instrument untuk melakukan penilaian atau dengan kata lain pengukuran menjawab pertanyaan “how much”, sedangkan penilaian menjawab pertanyaan “what value”.
B.     Penilaian Berbasis Kelas (PBK)
1)      Pengertian Penilaian Berbasis Kelas
     PBK yaitu suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten, serta mengidentifikasi pencaIPSan kompetensi dan hasil belajar pada mata pelajaran yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus telah dicaIPS disertai dengan petunjuk kemajuan belajar peserta didik dan pelapornya. 
2)      Fungsi PBK
a)      Bagi peserta Didik
·         Dalam mewujudkan dirinya dalam merubah atau mengembangkan penilaiannya degan mengubah atau mengembangkan performans perilakunya kearah yang lebih baik (positif) dan maju (progresif).
·         Mendapatkan kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya.
b)      Bagi Guru
·         Menetapkan berbagai metode dan media yang relevan dengan kompetensi yang akan dicaIPSpada proses pembelajaran Agama.
·         Membuat pertimbangan dan keputusan administratife.
3)      Tujuan PBK
a)      Secara Umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
·         Mengetahui kemajuan belajar peserta didik, baik sebagai individu maupun anggota kelompok/kelas seteah ia mengikuti pembelajaran mata pelajaran tertentu.
·         Mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi berbagai komponen pembelajaran yang dipergunakan guru dalam jangka waktu tertentu.
·         Menentukan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran bagi peserta didik.
b)      Sedangkan Tujuan Khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
·         untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
·         untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
4)      Kegunaan Evaluasi
     Diantara kegunaan yang dapat dipetik dari evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
Ø  Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memeperoleh informasi tentang hasil-hasil yang telah dicaIPS dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
Ø  Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicaIPS.
Ø  Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukanya usaha perbaikan, penyeuaian, dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tujuan yang dicita-citakan, akan dapat dicaIPS dengan hasil yang lebih baik.
5)      Aspek-aspek Yang Dinilai
     Aspek-aspek yang dinilai adalah kumpulan kumpulan kerja peserta didik (portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), kinerja (performance), tindakan (action), dan tes tertulis (subjektif, objektif, dan proyektif).
6)      Waktu Pelaksanaan
     Penilaian ini dilaksanakan sepanjang waktu secara berkesinambungan selama peserta didik mengikuti proses pembelajaran.
7)      Bentuk Penilaian PBK
     Ada beberapa bentuk penilaian berbasis kelas, diantaranya:
a)      Kuis; digunakan untuk menenyakan hal-hal yang prinsip daripelajaran yang lalu secara singkat, bentuknya berupa isian singkat, dan dilakukan sebelum pelajaran. Hal ini dilakukan agar peserta didik mempunyai pemahaman yang cukup mengenaipelajaran yang diterima, sekaligus juga untuk membantu huubungan antara pelajaranyang lalu dengan yang akan dipelajari (apresiasi).
b)      Pertanyaan Lisan di kelas; digunakan untuk mengungkapkan penguasaan peserta didik tentang pemahaman mengenai fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang berkaitan dengan mata pelajaran yang dipelajari. Dengan ini diharapkan para peserta didik mempunyai bangunan keilmuan dan landasan yang kokoh untuk mempelajari materi berikutnya.
c)      Ulangan Harian; dilakukan secara periodic pada akhir pengembangan kompetensi, untuk mengungkapkan penguasaan ognitif peserta didik, sekaligus untuk menilai keberhasilan pengguna berbagai perangkat pendukung pembelajaran.
d)     Tugas Individu; dilakukan secara periodik untuk diselesaikan oleh setiap peserta didik dan dapat berupa tugas di madrasah (kelas) dan di rumah. Tugas individu dipakai untuk mengungkapkan kemampuan teoritis dan praktispenguasaan hasil penilaian dalam penggunaan media, metode, strategi, dan prosedur tertentu.
e)      Tugas Kelompok; digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok dalam upaya pemecahan masalah, sekaligus juga untuk membangun sikap kebersamaan pada diri peserta didik. Tugas kelompok ini akan lebih baik kalau diarahkan pada penyelesaian mengenai hal-hal yang bersifat empiric dan kesuistik. Jika mungkin kelompok peserta didik diminta melakukan pengamatan langsung atau merancanakan sesuatu proyek dengan menggunakan data informasi dari lapangan.
f)       Ulangan Semester; digunakan untuk menilai penguasaan kompetensi pada akhir program semester. Kompetensi yang disajikan berdasarkan kisi-kisi yang mencerminkankompetensi dasar, hasil belajar dan indicator pencaIPSan hasil belajar yang dikembangkan dalam semesteryang bersangkutan.
g)      Ulangan Kenaikan Kelas; digunakan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam menguasai materipada suatu bidang studi tertentu satu tahun ajaran. Pemilihan kompetensi ujian harus mengacu pada kompetensi dasar, berkelanjutan, memiliki nilai aplikatif, atau dibutuhkan untuk belajar pada bidang lain yang relevan.
h)      Responsi atau Ujian Praktik; dipakai untuk mata pelajaran yang ada praktiknya, seperti Fiqih Ibadah dan Bahasa Arab, yaitu untuk mengetahuipenguasaan akhir baik dari segi kognitif, efektif, maupun psikomotoriknya.
C.    Prinsip Umum PBK
     Sebagai kurikilum berbasis kompetensi, pelaksanaan PBK dipengaruhi oleh berbagai factor dan komponen yang ada didalamnya. Namun demikian, guru mata pelajari IPS mempunyai posisi sentral dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan kegiatan penilaian. Untuk itu, dalam pelaksanaan penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip umum sebagai berikut:
a)      Valid
     PBK harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes yang terpercaya atau shahih. Artinya, adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran.
b)      Mendidik
     PBK harus memberikan sumbangan positif pada pencaian hasil belajar peserta didik.
c)      Berorientasi pada kompetensi
     PBK harus menilai pencaIPSan kompetensi peserta didik yang meliputi seperangkat pengetahuan, sikap, ketrampilan, dan nilai yang terrefleksi dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
d)      Adil dan Objektif
     PBK harus mempertimbangkan rasa keadilan dan objektifitas ppeserta didik, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, latar belakng etnis, budaya, dan berbagai hal yang memberikan kontribusi pada pelajaran.
e)      Terbuka
     PBK hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan, sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa ada rekayasa atau sembunyi-sembunyi yang dapat merugikan semua pihak.
f)        Berkesinambungan.
     PBK harus dilakukan secara terus-menerus atau berkesinambungan dari waktu ke waktu, untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peerta didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat dipantau melalui penilaian.
g)      Menyeluruh
     PBK harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotik serta berdasarkan pada strategi dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik yang dapat dipertanggungnjawabkan kepada semua pihak.
h)      Bermakna
     PBK diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak. untuk itu, PBK hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
D.    Persyaratan Penilian
     Penilaian dilakukan sesudah melakukan pengukuran oleh karenanya agar penilaian itu tepat, maka hasil pengukurannya juga harus akurat. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar hasil pengukuran tepat adalah alat ukurnya harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu kesahihan, keandalan, dan ekonomis.
     Kesahihan tes dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: kesahihan isi yang dapat dilihat dari bhan yang diujikan, kesahihan konstruk dilihat dari dimensi yang diukur, dan kesahihan kriteria yang dapat dilihat dari daya prediksinya.

E.     Lingkup Penilaian Hasil Belajar
     Kurikulum dan hasil belajar mata pelajaran IPS memuat tiga komponen utama, yaitu: kompetensi dasar, hasil belajar, dan indicator pencaIPSan hasil belajar. Ketiga hal tersebut merupakan kesatuan yang utuh, dimana kompetensi dasar mata pelajaran IPS dijabarkan dalam hasil belajar, dan hasil belajr dijabarkan dalam indicator pencaIPSan hasil belajar.
Kompetensi menentukan apa yang harus diklakukan peserta didik untuk mengerti, menggunakan, menjelaskan, mengapresiasi, atau menghargai. Kompetensi adlah gambaran umum tentang apa yang dapat dilakukan peserta didik. Bagaimana cara menilai seorang peserta didik sudah meraih kompetensi tertentu tidak langsungsung digambarkan didalam pernyataan tentang kompetensi. Rincian yang lebih banyak tentang apa yang diharapkan dari peserta didik digambarkan dalam hasil belajar dan indicator hasil belajar.
     Hasil belajar merefleksi keluasan, kedalaman, dan kerumitan (secara bertingkat), yang digambarkan secara jelas dan dapat diukur dengan tehnik-tehnik penilaian tertentu. Perbedaan antara kompetensi dengan hasil belajar terdapat pada batasan dan patokan kinerjapeserta didik yang dapat diukur. Indikator hasil belajar dapat digunakan sebagai dasar penilaian terhadap peserta didik dalam mencaIPS pembelajaran dan kinerja yang diharapkan.
F.     Pelaporan Hasil Tes
     Setelah tes dilaksanakan dan dilakukan seseorang, hasil pengetesan tersebut perlu dilaporkan. Laporan tersebut dapat diberikan kepada peserta didik yang bersangkutan, kepada orang tua pesert didik, kepada kepala sekolah, dan sebagainya. Laporan kepada masing-masing yang brkepentingan dengan hasil tes ini sangat penting karena dapat memberikan informasi yang angat berguna dalam rangka penentuan kebijaksanaan selanjutnya.

G.    Pemanfaatan Hasil Tes

     Hasil pengukuran yang diperoleh melalui ujian sangat berguna sesuai dengan tujuan ujian. Informasi atau data hasil pengukuran dapat dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan system, proses atau kegiatan belajar mengajar, maupun sebagai data untuk mengambil keputusan atau menentukan kebijakan.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
     Dari makalah didepan dapat diambil kesimpulan, bahwa:
1.      Evaluasi (Penilaian) adalah suatu tindakan atau suatu proses terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
2.      PBK yaitu suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten, serta mengidentifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar pada mata pelajaran yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus telah dicapai disertai dengan petunjuk kemajuan belajar peserta didik dan pelapornya.
3.      Fungsi PBK diantaranya adalah fungsi bagi peserta didik dan untuk guru sendiri.
4.      Tujuan PBK ada tujuan secara umum dan tujuan khusus.
5.      Kegunaan evaluasi bagi evaluator adalah guna memperoleh informasi, mengetahui relevansi antara program pendidikan dengan tujuan pendidikan dan juga untuk melakukan usha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaa program pendidikan.
6.      Aspek-aspek yang dinilai adalah kumpulan kumpulan kerja peserta didik (portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), kinerja (performance), tindakan (action), dan tes tertulis 9subjektif, objektif, dan proyektif).
7.      Bentuk-bentuk penilaian PBK adalah: Kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan, dan response atau ujian praktik.
8.      Prinsip umum dari penilaian adalah: Valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka, berkesinambungan, menyeluruhdan bermakna.



DAFTAR PUSTAKA
Ø  Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Adi Mahastya, 2010). Hlm. 26.
Ø  Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rusda Karya, 2010) .hlm.180.
Ø  Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, (Malang: UIN Maliki Press, 2010). hlm. 101.
Ø  Iim wasliman,noman somantri, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, (bandung: remaja rosdakarya, 2009). Hlm. 91-92.
Ø  Ngalim Purwanto, Evaluasi Pengajaran, (Bandung; Remaja Rosdakarya,2002). Hlm.60.
Ø  Elizabeth, cathy grace,Pintar Membuat Portofolio ,(Jakarta: Erlangga group, 2006), hlm. 46.
Ø  Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran..., hlm. 187-209.

Ø  http://tomindflys.blogspot.com/2009/01/penilaian-berbasis-kelas.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Pendidikan Multikultural

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Praktek kekerasan yang mengatasnamakan agama, dari fundamentalisme, radikalisme, hingga terorisme, akhir-akhir ini semakin marak di tanah air. Kesatuan dan persatuan bangsa saat ini sedang diuji eksistensinya. Berbagai indikator yang memperlihatkan adanya tanda-tanda perpecahan bangsa, dengan transparan mudah kita baca. Konflik di Ambon, Papua, maupun Poso. Bila kita amati, agama seharusnya dapat menjadi pendorong bagi umat manusia untuk selalu menegakkan perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh umat di bumi ini. Namun, realitanya agama justru menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan dan kehancuran umat manusia.  Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya preventif agar masalah pertentangan agama tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang. Pada sisi yang lain, Kondisi masyarakat Indonesia yang sangat plural baik dari aspek suku, ras, agama serta status sosial memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap pe

Apresiasi Sastra Anak

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Di era glob alisasi ini, tentunya kita tahu bahwa teknologi berkembang dengan pesat seiring dengan berkembangnya jaman. Berbagai peralatan yang canggih pun, sekarang sudah tidak sulit untuk didapatkan. Berbagai media hiburan modern seperti televisi, radio, komputer, dan lain sebagainya kini dirasa lebih menarik perhatian daripada hiburan tradisional. Buktinya, di jaman sekarang, anak-anak lebih banyak yang senang memainkan game online dengan laptop dan kebanyakan anak jaman sekarang sudah tidak mengenal permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak pada jaman dahulu. Apalagi, pada jaman sekarang kebanyakan anak sudah memiliki gadget sehingga anak cenderung malas untuk belajar dan lebih memilih bermain game.Tentu saja hal ini akan berakibat pada perkembangan potensi anak yang kurang maksimal sehingga prestasi belajar anak pun kurang memuaskan.Memang dengan adanya perkembangan teknologi saat ini tentunya dapat meningkatkan pen

ADHD dan Tunalaras

ADHD dan Tunalaras A.     Pengertian ADHD ADHD merupkan kependekan dari attention deficit hyperactivity disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, dan Disorder = gangguan). Atau dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. Sebelumnya, pernah ada istilah ADD, kependekan dari attention deficit disorder yang berarti gangguan pemusatan perhatian. Pada saat ditambahkan 'hiperactivity /hiper-aktif’ penulisan istilahnya menjadi beragam. Ada yang ditulis ADHD, AD-HD, ada pula yang menulis ADD/H. Tetapi, sebenarnya dari tiga jenis penulisan istilah itu, maksudnya sama. Istilah ini merupakan istilah yang sering muncul pada dunia medis yang belakangan ini gencar pula diperbincangkan dalam dunia pendidikan dan psikologi. lstilah ini memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang disahkan secara internasional mencakup disfungsi otak, di mana individu mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, m