KESEIMBANGAN
LINGKUNGAN
STANDAR KOMPETENSI : Memahami
komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan
dan AMDAL
KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan
lingkungan
Tujuan Pembelajaran:
a. Menjelaskan
pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.
b. Menjelaskan
bentuk interaksi antarkomponen ekosistem dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
c. Menjelaskan
dan memberikan contoh konkret dampak eksploitasi berlebihan terhadap ekosistem.
d. Membuat
poster atau artikel yang menjelaskan dampak negatif eksploitasi berlebihan
terhadap suatu ekosistem beserta solusinya.
Lingkungan merupakan segala yang
mengelilingi suatu organisme dan mempengaruhi cara hidup organisme tersebut.
Keseimbangan
lingkungan dapat diartikan sebagai
kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun dari aktivitas
manusia,serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan kehidupan di
dalamnya.Keseimbangan lingkungan dapat tercapai ketika interaksi antara
organisme dan faktor lingkungan dan interaksi antar komponen dalam suatu
lingkungan dapat berjalan dengan proporsional.
Daya dukung
lingkungan merupakan
kemampuan lingkungan untuk mendukung kelangsungan hidup makhluk hidup
didalamnya.Lingkungan juga mampu untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke
keadaan seimbang ketika lingkungan mendapat gangguan atau kerusakan
sampai batas tertentu yang disebut dengan daya lenting lingkungan
A.
PENGERTIAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Suatu
lingkungan sebenarnya bersifat dinamis dan memiliki kemampuan untuk mendukung
kelangsungan hidup makhluk hidup di dalamnya yang disebut daya dukung
lingkungan. Lingkungan juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi
lingkungan ke keadaan seimbang ketika lingkungan mendapat gangguan atau
kerusakan sampai batas tertentu yang disebut daya lenting lingkungan. Sebagai
contohnya adalah keadaan sekitar Gunung Krakatau yang semula menjadi tempat
hidup banyak organisme, namun setelah terjadi letusan pada tahun 1883, keadaan
sekitar menjadi rusak dan hampir seluruh organisme mati. Namun setelah sekitar
125 tahun kemudian, tempat itu kembali pulih seperti dulu lagi.
Keseimbangan
lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam
maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga
kestabilan kehidupan di dalamnya. Keseimbangan lingkungan akan tercapai bila
ada interaksi organisme dangan faktor lingkungan dan interaksi antarkomponen
dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional.
1.
Interaksi
Antarkomponen
Ekosistem disusun oleh komponen biotik dan abiotik.
Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam menjaga keseimbangan lingkungan
dan kestabilan ekosistem. Interaksi antarkomponen biotik dalam menjaga
keseimbangan lingkungan dapat kita lihat pada peristiwa rantai makanan dan
jaring-jaring makanan. Adanya interaksi yang saling membutuhkan antarkomponen
biotik di rantai makanan dan jaring-jaring makanan, menyebabkan tidak akan ada
satupun komponen biotik yang populasinya akan bertambah terlalu cepat atau
menurun drastis. Pada lingkungan yang seimbang, tidak akan terjadi peningkatan
atau penurunan populasi komponen biotic tertentu secara mencolok.
Selain interaksi antarkomponen biotik, terdapat juga
interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Keseimbangan lingkungan
akan tercipta bila interaksi antarkomponen biotik dan abiotik berjalan dengan
sesuai dan berkesinambungan. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, air,
intensitas cahaya, kelembapan, salinitas, dan perubahan kondisi lingkungan juga
dapat mengancam keseimbangan lingkungan.
2.
Suksesi
Ketika gangguan yang masuk ke dalam suatu lingkungan
berada di luar ambang batas toleransi maka keseimbangan lingkungan akan
terganggu. Gangguan yang masuk ke lingkungan dapat berasal dari lingkungan alam
atau akibat campur tangan manusia. Gangguan alam yang sangat merusak, seperti
kebakaran, sempa bumi, badai, tornado, dan letusan gunung api dapat
menghancurkan komunitas biologis. Setelah terjadi gangguan alam, lingkungan
akan mengalami proses pemulihan. Struktur komunitas akan mengalami suatu
perubahan yang disebut suksesi, yaitu proses perubahan komposisi spesies dalam
suatu komunitas biologi akibat adanya gangguan pada komunitas itu. Terdapat 2
macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
a. Suksesi primer
Suksesi primer yaitu
proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada suatu kawasan yang pada
mulanya hampir tidak ada kehidupan. Biasanya terjadi pada pulau vulkanis baru
atau area yang awalnya tertutup glasier atau lapisan es. Contoh organism yang berperan
pada suksesi primer yaitu lumut dan Lichenes. Organisme yang mampu tumbuh
pertama kali dan kemudian membentuk suatu ekosistem disebut organism pionir
atau spesies pionir.
b. Suksesi sekunder
Suksesi sekunder
yaitu proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada area yang mulanya
ada kehidupan tetapi kemudian mengalami beberapa gangguan yang menyebabkan
hilangnya komunitas yang ada di area itu dan hanya meninggalkan tanah yang
tetap utuh. Tetapi pada umumya area itu akan pulih kembali. Contoh : hutan yang
mengalami penebangan
c. Komunitas klimaks
Komunitas klimaks
adalah komunitas yang dihasilkan dari proses suksesi. Didominasi organisme yang
memiliki umur panjang, seperti pohon-pohon besar dan hewan yang memiliki siklus
hidup yang panjang.
Soal :
1.
Apa yang dimaksud dengan keseimbangan lingkungan?
2.
Jelaskan bagaimana interaksi antar komponen biotik
dapat menjaga keseimbangan lingkungan
3.
Apa yang di maksud dengan suksesi?tulis macam-macamnya
4.
Apa yang menyebabkan terjadinya suksesi di suatu
ekosistem?
5.
Apa yang akan terjadi pada sungai yang tercemar bila
tidak terjadi pencemaran lagi?
B.
DAMPAK EKSPLOITASI BERLEBIHAN TERHADAP EKOSISTEM
Beberapa dampak
negatif terhadap ekosistem akibat eksploitasi berlebihan manusia
1.
Fragmentasi dan
Degradasi Habitat
Kawasan hutan yang pepohonannya banyak ditebang untuk
memenuhi kesejahteraan manusia atau pembangunan jalan yang melintasi hutan
merupakan contoh fragmentasi habitat. Fragmentasi dan degradasi habitat
menyebabkan munculnya berbagai masalah, antaralain seperti kematian organisme
karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya
keanekaragaman spesies pada habitat tersebut
2.
Terganggunya Aliran
Energi di Dalam ekosistem
Ketika proses penebangan dan pembakaran hutan selesai,
maka kawasan itu kemudian akan ditanami satu jenis tumbuhan (sistem
monokultur), contoh : padi. Hal itu menyebabkan aliran energi yang semula
kompleks, yaitu antara beberapa jenis produsen, konsumen, dan detritivoria
menjadi aliran energi yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen, beberapa
konsumen, dan detritivoria.
3.
Resistensi Beberapa
Spesies Merugikan
Penggunaan pestisida dan antibiotika yang berlebihan
untuk membunuh populasi organism yang merugikan dapat menyebabkan munculnya
populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan antibiotik tersebut.
4.
Hilangnya Spesies
Penting di Dalam Ekosistem
Hilangnya satu organisme dapat memberikan dampak yang
cukup besar di dalam ekosistem.
5.
Introduksi Spesies
Asing
Introduksi spesies asing dapat merugikan dalam suatu
ekosistem karena spesies tersebut tidak memiliki predator alami.. contohnya
ledakan populasi tanaman enceng gondok, dikarenakan tidak terdapatnya predator
alami (Neochetine eichhorniae) yang mengontrol pertumbuhan populasi tanaman
tersebut.
6.
Berkurangnya Sumber
Daya Alam Terbaharui
Semua sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti
kayu, tanduk, dan gading jika digunakan dan dieksploitasi secara berlebihan
akan menurunkan jumlah dan kualitas sumber daya alam tersebut.
7.
Terganggunya Daur
Materi di Dalam Ekosistem
Meningkatnya aktivitas manusia di dunia berpengaruh
terhadap daur biogeokimia. Contohnya daur karbon yang terganggu akibat semakin
banyaknya penggunaan bahan bakar. Melimpahnya CO2 yang dihasilkan dari proses
pembakaran dapat memberikan efek buruk, salah satunya adalah pemanasan global.
C.
EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN
AKUATIK
1.
Ekosistem Darat
Ekosistem darat mencakup seluruh bioma yang terdapat
di daratan, meliputi hutan, padang rumput, gurun, dan sebagainya. Eksploitasi
berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terjadi pada ekosistem hutan.
Semakin banyaknya manfaat yang dihasilkan dari ekosistem hutan, maka semakin
banyak pula manusia yang menggunakan sumber daya hutan untuk kesejahteraan
hidupnya secara berlebihan tanpa memperhatikan keseimbangan ekonomi.
Hutan, terutama hutan hujan tropis, merupakan
pengkonsumsi karbon dioksida terbesar karna vegetasinya memerlukan CO2 untuk
fotosintesis. Namun, adanya CO2 yang berlebih yang menyebabkan pemanasan
global. Salah satu efek pemanasan global adalah mencairnya es di kutub. Bila es
mencair, maka permukaan air laut akan naik yang dapat mempengaruhi keseimbangan
ekologis di seluruh bumi. Kebakaran hutan dan penebangan pohon dalam jumlah
besar juga menyebabkan hilangnya habitat makhluk hidup yang tinggal di
dalamnya.
2.
Ekosistem Akuatik
Ekosistem akuatik yang meliputi laut, sungai, danau,
dan perairan lainnya dapat mengalami eksploitasi pula. Eksploitasi sumber daya
akuatik dapat berupa penangkapan organisme laut secara berlebihan. Rusaknya
atau pengambilan terumbu karang dapat menyebabkan hilangnya tempat tinggal bagi
organisme yang ada pada ekosistem terumbu karang.
Ancaman lain yang dapat mengganggu ekosistem perairan
adalah penggunaan ekosistem perairan sebagai daerah wisata. Penetapan daerah
wisata perairan dapat dikatakan sebagai eksploitasi apabila daerah wisata
tersebut tidak dikelola dengan baik. Misalnya pantai yang telah tercemar oleh
sampah yang dibuang pengunjung tempat wisata tersebut. Hal itu akan mengganggu
keberadaan organisme yang ada di ekosistem tersebut
D.
UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Beberapa contoh upaya
untuk menjaga keseimbangan lingkungan, yaitu :
1.
Mengurangi penggunaan
kertas dan mendaur ulangnya
2.
Mengurangi penggunaan
bahan-bahan kimia dalam rumah tangga karena dapat mencemari lingkungan
3.
Tidak boros dalam
penggunaan air dan membangun daerah resapan air di halaman rumah
4.
Mengurangi produksi
sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya
5.
Menghemat penggunaan
bahan bakar
6.
Menghentikan
jual-beli berbagai spesies hewan langka
7.
Tidak membakar hutan
untuk membuka lahan
8.
Menerapkan sistem
bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan, yaitu dengan mengendalikan hama
secara alami dengan metode biological control (menggunakan musuh alami dari
hama). Upaya ini untuk mencegah munculnya populasi hama yang resisten terhadap
pestisida.
9.
Pengawasan ketat oleh
pemerintah terhadap berbagai produk impor. Upaya ini untuk mencegah masuknya
spesies asing ke dalam negeri
10. Hal terpenting yang perlu dilakukan dalam rangka
menjaga keseimbangan lingkungan adalah upaya pelestarian hutan dengan cara
reboisasi, tidak melakukan penebangan hutan secara acak, dan menghentikan
penebangan hutan secara liar. Penegakan hukum yang tegas dan adil juga perlu
dilakukan terhadap perambah dan penebang hutan liar.
Komentar