Langsung ke konten utama

Pengertian Mimpi

“PENGERTIAN MIMPI”
A.    MIMPI DAN TIDUR
Terdapat ungkapan yang mengatakan bahwa mimpi adalah bunga tidur, yang mengartikan bahwa mimpi tak bermakna sehingga tak perlu dihiraukan. Akan tetapi, sebenarnya mimpi mempunyai banyak makna. Untuk memahami arti dari sebuah mimpi, dibutuhkan pemahaman dari diri sendiri. Hal ini dikarenakan mimpi yang hadir dalam tidur seseorang tercipta dari alam sadar orang itu sendiri (Dee, 1991/2005).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), mimpi merupakan sesuatu yang terlihat atau dialami saat tidur. Selama berabad-abad, tidur dianggap hanya untuk mengistirahatkan tubuh secara fisik dan relaksasi otot. Namun kenyataannya, selama tidur tubuh melakukan gerakan yang dapat berfungsi untuk melatih otot. Asumsi mengenai otak (sebagai organ yang paling aktif) yang beristirahat saat tidur juga terbukti salah. Penelitian menemukan bahwa otak lebih aktif pada saat tubuh pada kondisi tidur dibandingkan saat terjaga (Dee, 1991/2005).
“Dengan menyadari hal ini, maka bukan istirahat secara fisik yang kita butuhkan selama tidur, melainkan istirahat secara psikologis” (Dee, 1991/2005, h. 15). Kekurangan tidur terbukti dapat membuat seseorang dapat mengalami penurunan kesadaran bahkan sampai gangguan emosional seperti contohnya menjadi paranoid. Melalui beberapa eksperimen, hal serupa juga ditemukan pada kasus membangunkan orang yang sedang tidur. Ditemukan bahwa orang yang dibangunkan ketika sedang tidur sepanjang dua malam berturut-turut akan mengalami gangguan dan disorientasi secara mental (Dee, 1991/2005; King, 2013).
Berdasarkan tahapan tidur seseorang, jenis tidur terbagi menjadi dua yaitu (a) tidur pada fase REM (Rapid Eye Movement), dan (b) tidur pada fase nREM (non-Rapid Eye Movement). Pertama, tidur pada fase REM (Rapid Eye Movement), merupakan tidur saat mimpi sedang berlangsung secara aktif. Kedua, tidur pada fase nREM, yang juga disebut fase tidur tenang dan mimpi yang berlangsung sangat sedikit. Sepanjang malam, terjadi pergantian terus menerus antara fase Rem dan fase nREM.
Berkat teknologi pencitraan otak, ilmuwan kian dekat untuk bisa mengetahui apakah seseorang sedang melakukan hitungan matematika, berbicara, membaca atau ketakutan saat berada dalam mimpi. “Teknologi ini akan kian akurat namun tak akan seperti pada ‘Inception,” ujar psikolog Deirdre Barrett dari Harvard University. Namun, para ilmuwan bisa melihat bagian otak apa yang aktif selama bermacam siklus tidur menggunakan elektroencephalografi (EEG), elektrokardiografi (EKG) dan teknologi gerak mata cepat (REMT) guna merekam dan menganalisa gelombang otak saat tidur. Dalam dalam beberapa kasus, mimpi seseorang bisa ditafsirkan.
Dalam satu percobaan, peneliti meneliti seseorang yang sedang tidur dan menghubungkannya dengan robot yang diprogram untuk menerjemahkan gerakan pemimpi. Misalnya, robot menggunakan data posisi mata pemimpi untuk mengetahui arah mana yang harus dilihat. Gelombang otak bisa dipelajari dan diterjemahkan dalam tindakan, misalnya, teknologi pencitraan otak bisa menentukan apakah seseorang mengalami mimpi buruk atau bermimpi terbang, kata Barrett. Menurut Barret, pikiran menggunakan tidur sebagai waktu untuk reboot dan memecahkan masalah. Barrett mendiskusikan teori ini di Association for Psychological ScienceConventions. Dalam satu percobaan, Barrett meminta mahasiswa fokus pada PR tiap malam sebelum tidur. Di akhir minggu, sekitar separuh mahasiswa mengaku bermimpi mengenai masalah itu dan sekitar seperempatnya memiliki mimpi berisi jawabannya. Menurut Barret, menggunakan cara sama, otak seseorang bisa memecahkan masalah saat terbangun, pikiran juga bekerja memecahkan masalah saat orang bermimpi. Para ilmuwan menemukan manfaat tidur nyenyak di malam hari, mulai dari menurunkan berat badan hingga menjaga kesehatan jantung, namun manfaat psikologis dari mimpi dan maknanya tetap sulit dipahami.
Menurut National Center on Sleep Disorders Research (NCSDR), kebanyakan mimpi terjadi pada gerak mata cepat (REM) saat siklus tidur, di mana beberapa bagian otak istirahat dan kimia otak (termasuk neurotransmiter) diisi ulang. Namun menurut Barrett, terkadang mimpi memang terjadi pada tahap lain dari tidur, terutama pada orang yang memiliki Gangguan Stres Pasca Trauma berat (PTSD) dan masalah lain yang menderegulasi tidur.
“Mimpi aneh mungkin sama penting dan lebih metaforis,” kata Barrett. Banyak mimpi jadi lebih masuk akal dan lebih membantu jika kita memikirkan melambangkan tentang apa konten mimpi kita, lanjutnya. Jadi, jika mimpi dirancang alam untuk menjadi jalan bagi pikiran untuk secara kreatif memecahkan masalah kehidupan nyata, lalu apa tujuan mimpi buruk? “Mimpi buruk berevolusi untuk membantu kita mencemaskan potensi bahaya,” kata Barrett. Bahkan mimpi buruk pasca trauma, yang hanya membuat kita kembali trauma, akan berguna. Misalnya, berguna bagi para leluhur ketika binatang liar menyerang atau saat suku saingan menginvasi. Namun, bel alarm evolusi ini mungkin tak begitu berguna saat ini.
“Dengan bahaya modern seperti kebakaran rumah, kecelakaan mobil, perkosaan dan perampokan mungkin tak terulang pada korban yang sama. Mekanisme adaptif tak selalu bekerja dengan baik,” ujar Barrett. Namun, beberapa mimpi buruk seperti mengingatkan perhatian untuk mengkhawatirkan sesuatu, saat makin sadar pada perhatian Anda, Anda bisa meyakinkan alam bawah sadar untuk berhenti membuang-buang waktu. Meskipun riset Barrett menunjukkan banyak mimpi memiliki makna tersembunyi dan pesan untuk membantu pemimpi dalam hidup di luar mimpi, terkadang mimpi aneh sama sekali tak memiliki makna signifikan. Sama seperti pikiran sadar, saya merasa beberapa mimpi adalah minor, konyol, dan berulang. Seperti pada banyaknya pikiran manusia saat bangun yang sering memikirkan hal-hal sepele.
C.    TAFSIR MIMPI MENURUT BARAT
Tafsir mimpi telah diamalkan sejak zaman Babilonia beribu-ribu tahun yang lalu.Aflatun, Aristu, Cicero, Kitab Injil, Shakespeare, Goethe dan Napoleon percaya bahawa mimpi tertentu meramalkan. Manusia sudah mentafsirkan lambang dalam mimpinya menurut tamadun dan masyarakatnya. Tidak ada apa pun yang memuncul  dalam mimpi secara kebetulan, tiap gambaran adalah lambang yang dihargai yang merujuk kepada kehidupan anda dan fikiran yang paling dalam pada anda. Biasanya  kebahagian yang paling mengelirukan adalah juga kebahagian yang paling penting untuk dipahami.
Mimpi ada tiga macam:
  1. Mimpi jasmaniah. Mimpi ini tidak penting dan disebabkan oleh fikiran yang bangun dan bimbang, demam, ramuan ubat dan dadah, penyakit. Mimpi ini tidak meramalkan.
  2. Mimpi subjektif yang berdasarkan pandangan sendiri. Mimpi ini penuh lambang dan meramalkan, walau bagaimana pun makna betul tersembunyi di lambang dan kias.
  3. Mimpi rohaniah. Mimpi ini dilaksanakan oleh roh sendiri dan meramalkan. Mimpi boleh melebih-lebihkan. Semua mimpi bukan menggembirakan atau meramalkan.
D.    MIMPI MENURUT AHLI – AHLI TABIR
Menurut ahli-ahli ta’bir, mimpi ada tiga macam:
a)      Peristiwa yang menggembirakan yang benar yang terjadi setelah bermimpi, dan ini tidak memerlukan penafsiran.
b)      Mimpi yang batil atau permainan syaitan, yaitu mimpi yang tidak dapat diperincikan oleh orang yang bermimpi. Ertinya orang yang bermimpi itu tidak sanggup mengingat tertib atau jalan cerita mimpi itu. Mimpi seperti ini dianggap batil dan tidak mempunyai sebarang makna atau takwil.
c)      Keinginan nafsu. Seperti kita ketahui nafsu ada tiga, yaitu nafsu mutmainnah, nafsu lawwamah dan nafsu ammarah. Mimpi seperti ini terjadi kerana pengaruh fikiran seseorang. Sesuatu yang dia lakukan atau dia khayalkan siang hari atau menjelang tidurnya selalumenjelma ketika tidurnya.
E.     PROSES MIMPI SECARA ILMIAH
1.      Neurokamugi Bermimpi
Tidak ada definisi yang diterima secara universal mengenai definisi bermimpi. Tahun 1952, Eugene Aserinsky menemukan dan mendefinisikan tidur REM saat bekerja dalam pembedahan penasehat PhDnya. Aserinsky menemukan kalau mata orang yang tidur bergerak di bawah kekamupak matanya, kemudian ia menggunakan mesin poligraf untuk mencatat gekamumbang otak mereka saat periode ini.
Pengamatan yang bertumpuk menunjukkan kalau mimpi erat kaitannya dengan tidur gerakan mata cepat (Rapid Eye Movement –REM), dimana sebuah elektroencephakamugram menunjukkan aktivitas otak paling besar seperti saat sadar. Mimpi yang tidak di ingat oleh partisipan pada saat tidur non-REM secara normal lebih biasa dalam perbandingan (Dement dan Kleitmann, 1957). Tidak diketahui dari daerah mana di otak mimpi berasal, bila ada satu asal usul mimpi atau apakah banyak bagian otak terlibat, atau apa tujuan mimpi bagi tubuh dan pikiran.
2.      Teori Sintesis Aktivasi
Tahun 1976 J. Allan Hobson dan Robert McCarley mengajukan sebuah teori baru yang merubah penelitian mimpi, menantang pandangan mimpi Freud sebekamumnya sebagai keinginan bawah sadar untuk ditafsirkan. Teori sintesis aktivasi mengatakan bahwa pengalaman inderawi dibuat oleh korteks sebagai alat menafsirkan sinyal kacau dari pons. Mereka mengajukan kalau dalam mimpi REM, gekamumbang PGO (Ponto-Genicukamu-Occipital) kolinergik naik merangsang struktur kortikal OTAK TENGAH dan depan, menghasilkan gerakan mata cepat. Otak depan yang teraktivasi kemudian mensintesa mimpi dari informasi yang dibuatnya secara internal. Mereka mengasumsikan kalau struktur yang sama yang menghasilkan tidur REM juga membantidakitkan informasi inderawi.
3.      Teori Aktivasi Berkelanjutan
Menggabuntidakan hipotesis sintesis aktivasi Hobson dengan penemuan Solm, teori mimpi aktivasi berkelanjutan disajikal oleh Jie Zhang yang mengajukan kalau mimpi adalah hasil dari aktivasi dan sintesis otak; pada saat bersamaan, tidur REM dan bermimpi dikendalikan oleh mekanisme otak yang berbeda. Zhang berhipotesis kalau fungsi tidur adalah memproses, menyandikan dan mentransfer data dari ingatan sementara ke ingatan jantidaka panjang, walau tidak ada banyak bukti mendukung konsolidasi ini. Tidur NREM memproses ingatan terkait sadar (ingatan deklaratif), dan tidur REM memproses ingatan terkait tidak sadar.
F.     TAFSIR MIMPI MENURUT AL-QUR’AN DAN AS-SHUNNAH
Mimpi terbagi dua: mimpi yang benar dan yang batil. Mimpi yang benar ialah yang dialami manusia tatkala kondisi psikologisnya seimbang dan keadaan cuaca sedang seperti ditandai oleh bergoyangnya pepohonan hingga berjatuhannya dedaunan. Mimpi yang benar tidak didahului dengan adanya pikiran dan keinginan akan sesuatu yang kemudian muncul dalam mimpi. Kebenaran mimpi juga tidak ternodai oleh peristiwa junub dan haid. Adapun mimpi yang batil ialah yang ditimbulkan oleh bisikan nafsu, keinginan, dan hasrat. Mimpi demikian tidak dapat ditakwilkan. Demikian pula mimpi “basah” dan mimpi lain yang mewajibkan mandi dikategorikan sebagai mimpi yang batil karena tidak mengandung makna. Sama halnya dengan mimpi yang menakutkan dan menyedihkan karena berasal dari setan.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari setan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicarana itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allahlah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.”(al-Mujaadilah: 10)
Jika seseorang mengalami mimpi yang tidak disukai, disunnahkan melakukan lima perbuatan. Yaitu :
1)      mengubah posisi tidur,
2)      meludah ke kiri sebanyak tiga kali,
3)      memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk,
4)      bangun dan shalat, dan
5)      tidak menceritakan mimpinya kepada siapa pun.
Ustadz Abu Sa’ad berkata, “Pelaku mimpi hendaknya memelihara etika yang perlu dipegang teguh dan memiliki batasan - batasan yang selayaknya tidak dilampaui. Demikian pula halnya dengan pentakwil.” Etika pelaku mimpi ialah,
1)      Dia tidak menceritakan mimpinya kepada orang yang hasud sebagaimana dikatakan Ya’kub kepada Yusuf, “Ayahnya berkata, ‘Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudarasaudaramu,maka mereka akan membuat makar untuk membinasakanmu.’” (Yusuf:5)
2)      Jangan menceritakan mimpinya kepada orang yang bodoh. Nabi saw. bersabda, “Janganlah kamu menceritakan mimpimu kecuali kepada orang yang dicintai atau kepada orang yang pandai.”
3)      Janganlah menceritakan mimpi kecuali secara rahasia karena dia pun melihatnya secara rahasia pula. Jangan menceritakannya kepada anak-anak dan wanita. Sebaiknya mimpi itu diceritakan menjelang awal tahun dan pada pagi hari, bukan sesudah keduanya lewat.
Adapun etika pentakwil ialah sebagai berikut.
1.      Jika saudaranya menceritakan mimpi kepadanya, maka katakanlah, “Aku kira mimpi itu baik.”
2.      Hendaknya menakwilkan mimpi dengan cara yang paling baik. Diriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Mimpi akan terjadi sebagaimana ia ditakwilkan.” Juga diriwayatkan bahwabeliau bersabda, “Mimpi itu bagaikan kaki yang menggantung selama belum diungkapkan. Jika telah diungkapkan, maka terjadilah.” Demikian yang disebut dalam  Assilsilah Ash-Shahihah.
3.      Menyimak mimpi dengan baik, kemudian menjawab si penanya dengan jawaban yang mudah dipahami.
4.      Jangan tergesa-gesa menakwilkan mimpi. Lakukanlah dengan hati-hati.
5.      Menyembunyikan mimpi dan tidak menyebarkannya sebab ia merupakan amanat. Jangan menakwilkan mimpi ketika matahari terbit, ketika tergelincir, dan ketika terbenam.
6.      Memperlakukan pelaku mimpi secara berbeda. Janganlah menakwilkan mimpi raja seperti menakwilkan mimpi rakyat, sebab mimpi itu berbeda karena perbedaan kondisi pelakunya.
7.      Merenungkan mimpi yang dikemukakan kepadanya. Jika mimpi itu baik, maka takwilkanlah dan sampaikanlah kabar gembira kepada pelakunya sebelum mimpi itu ditakwilkan. Jika mimpi itu buruk, maka janganlah menakwillkannya atau takwilkanlah bagian mimpi yang takwilnya paling baik. Jika sebagian mimpi itu merupakan kebaikan dan sebagian lagi keburukan, maka bandingkanlah keduanya, lalu ambillah mimpi yang paling tepat dan paling kuat pokoknya. Jika pentakwil mengalami kesulitan, bertanyalah kepada pelaku mimpi ihwal namanya, lalu takwilkannya berdasarkan namanya itu.
G.    BEBERAPA AYAT ALQURAN YANG MENYEBUTKAN PERIHAL MIMPI
“Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia.” Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.” (QS. Al-Israa : 60)
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ashshaaffaat: 102)
“Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Yusuf : 6)
Dari beberapa ayat diatas bisa kita cermati, bahwa mimpi adalah suatu perkara yang dikenal dalam islam, dan lebih dari itu Allah subhanahu wata’la memberikan beberapa kelebihan kepada nabiNya, yaitu kemampuan untuk menta’wil atau menterjemahkan maskud dari mimpi. salah satunya kepada nabi Yusuf ‘alaihi salam, yang kita kenal memiliki mu’jizat menafsirkan mimpi.
Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha BijaksanDan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
H.    BEBERAPA HADITS YANG MENYEBUTKAN PERIHAL MIMPI
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa sesungguhnya dia mendengar Nabi saw bersabda: “Apabila sesorang dari kamu memihat suatu mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari Allah swt, maka hendaknya ia memuji Allah swt (bertauhid) atas mimpinya dan hendaknya ia memberitahukannya. Dan apabila ia melihat tidak demikian dari yang tidak menyenangkannya maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah ia memohon perlindungan (ta’awwudz kepada Allah swt) dari keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat).” (HR : Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,yang artinya : “Tidaklah tinggal dari tanda-tanda kenabian kecuali berita-berita gembira”. Para shahabat bertanya :”apa itu berita-berita gembira?”, Rasulullah saw bersabda: “mimpi yang baik” (hr. Bukhari).
Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw: “Sesungguhnya saya telah bermimpi (melihat) kepalaku telah terputus (dari badanku) lalu saya mengikutinya dari belakang, maka Nabi saw mencelanya dan bersabda : “janganlah kamu ceritakan (kepada orang lain) permainan syaithan terhadapmu di dalam mimpi(mu)” (HR. Muslim)
Dari beberapa hadits diatas bisa kita simpulkan bahwa mimpi terbagi kedalam dua bagian :
1.      Mimpi Baik,
Yaitu mimpi yang dirasakan oleh si pemimpi berupa sesuatu yang baik bagi dirinya, bukan berupa kesedihan, atau hal-hal yang dirasakan menyedihkan, membuat gundah dan gelisah.
Dan juga ada yang mengatakan mimpi baik cirinya tidak di dahului oleh khayalan atau pikiran sebelum tirdur, mimpi benar-benar datang sendirinya. dan tidak terkait dengan kejadian sebelum si pemimpi tertidur.
Mimpi baik datangnya dari Allah Subhanhu wata’ala, dan seyogyanya bagi kita yang mengalami mimpi baik memanjatkan puji dan syukur kepada Nya, dan juga menceritakan mimpi baik ini kepada orang yang dianggap baik. sebagai mana kutipan hadits : “Apabila sesorang dari kamu memihat suatu mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari Allah swt, maka hendaknya ia memuji Allah swt (bertauhid) atas mimpinya dan hendaknya ia memberitahukannya” (HR. Bukhari)
2.      Mimpi Buruk,
Yaitu mimpi yang dirasakan tidak baik oleh si pemimpi, biasanya mimpi yang menyebabkan rasa sedih, takut, khawatir berlebihan, gundah dan gelisah. Mimpi buruk ini datangnya dari syaitan, sebagai musuh utama manusia, syaitan hendak memberikan gangguan dari berbagai arah, salah satunya dari mimpi.
Oleh karenanya Jika seseorang mengalami mimpi yang tidak disukai, disunnahkan melakukan lima perbuatan. Yaitu, mengubah posisi tidur, meludah ke kiri sebanyak tiga kali, memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, bangun dan shalat, dan tidak menceritakan mimpinya kepada siapa pun.
“Dan apabila ia melihat tidak demikian dari yang tidak menyenangkannya maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah ia memohon perlindungan (ta’awwudz kepada Allah swt) dari keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat).” (HR : Bukhari)

I.       MIMPI DAN PENTAKWILANNYA
·         Bermimpi mendengar atau melihat anjing menggonggong, Pentakwilannya Ada seorang sahabat atau kenalan yang berusaha mengajak berbuat kejahatan.
·         Bermimpi melihat seekor anjing datang menghampiri sambil menggoyangkan ekornya, Pentakwilannya Akan mampu menyelesaikan urusan penting dengan segera
·         Bermimpi melihat atau disembur ular. Pentakwilannya, akan mendapatkan jodoh (bagi yang lajang) atau disukai lawan jenis
·         Bermimpi dipagut atau digigit ular. Pentakwilannya, akan disakiti orang.
·         Bermimpi melihat ular banyak. Pentakwilannya, akan panjang umur.
·         Bermimpi dikelilingi ular banyak. Pentakwilannya, akan ada banyak orang yang memusuhi
·         Bermimpi mandi air panas. Pentakwilannya, akan terkena penyakit atau akan jatuh sakit.
·         Bermimpi mandi air dingin. Pentakwilannya, akan mampu mengalahkan musuh atau lawan.
·         Bermimpi mandi di tempat terbuka. Pentakwilannya Merupakan pertanda bahwa kita tabah dalam menghadapi cobaan.
·         Mimpi giginya tanggal sendiri (bagian yang atas). Pentakwilannya Akan berduka cita, karena orang tua ditimpa kemalangan.
·         Mimpi gigi bagian bawah tanggal. Pentakwilannya Akan berduka cita, karena anak atau istrinya meninggal dunia.
·         Mimpi mencabut gigi seseorang. Pentakwilannya Akan memanfaatkan kesusahan seseorang.
·         Bermimpi terluka hingga keluar darah atau banyak luka di kaki dan tangan. Pentakwilannya, akan menerima suatu pemberian dari teman-teman atau akan mendapatkan rezeki dari Tuhan.
·         Bermimpi rambut putus dan rontok. Pentakwilannya, akan mengalami kesedihan atau kesusahan.

·         Bermimpi berambut panjang. Pentakwilannya, akan gembira dan panjang umur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Pendidikan Multikultural

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Praktek kekerasan yang mengatasnamakan agama, dari fundamentalisme, radikalisme, hingga terorisme, akhir-akhir ini semakin marak di tanah air. Kesatuan dan persatuan bangsa saat ini sedang diuji eksistensinya. Berbagai indikator yang memperlihatkan adanya tanda-tanda perpecahan bangsa, dengan transparan mudah kita baca. Konflik di Ambon, Papua, maupun Poso. Bila kita amati, agama seharusnya dapat menjadi pendorong bagi umat manusia untuk selalu menegakkan perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh umat di bumi ini. Namun, realitanya agama justru menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan dan kehancuran umat manusia.  Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya preventif agar masalah pertentangan agama tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang. Pada sisi yang lain, Kondisi masyarakat Indonesia yang sangat plural baik dari aspek suku, ras, agama serta status sosial memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap pe

Apresiasi Sastra Anak

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Di era glob alisasi ini, tentunya kita tahu bahwa teknologi berkembang dengan pesat seiring dengan berkembangnya jaman. Berbagai peralatan yang canggih pun, sekarang sudah tidak sulit untuk didapatkan. Berbagai media hiburan modern seperti televisi, radio, komputer, dan lain sebagainya kini dirasa lebih menarik perhatian daripada hiburan tradisional. Buktinya, di jaman sekarang, anak-anak lebih banyak yang senang memainkan game online dengan laptop dan kebanyakan anak jaman sekarang sudah tidak mengenal permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak pada jaman dahulu. Apalagi, pada jaman sekarang kebanyakan anak sudah memiliki gadget sehingga anak cenderung malas untuk belajar dan lebih memilih bermain game.Tentu saja hal ini akan berakibat pada perkembangan potensi anak yang kurang maksimal sehingga prestasi belajar anak pun kurang memuaskan.Memang dengan adanya perkembangan teknologi saat ini tentunya dapat meningkatkan pen

ADHD dan Tunalaras

ADHD dan Tunalaras A.     Pengertian ADHD ADHD merupkan kependekan dari attention deficit hyperactivity disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, dan Disorder = gangguan). Atau dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. Sebelumnya, pernah ada istilah ADD, kependekan dari attention deficit disorder yang berarti gangguan pemusatan perhatian. Pada saat ditambahkan 'hiperactivity /hiper-aktif’ penulisan istilahnya menjadi beragam. Ada yang ditulis ADHD, AD-HD, ada pula yang menulis ADD/H. Tetapi, sebenarnya dari tiga jenis penulisan istilah itu, maksudnya sama. Istilah ini merupakan istilah yang sering muncul pada dunia medis yang belakangan ini gencar pula diperbincangkan dalam dunia pendidikan dan psikologi. lstilah ini memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang disahkan secara internasional mencakup disfungsi otak, di mana individu mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, m