“PENGERTIAN MIMPI”
A. MIMPI DAN TIDUR
Terdapat ungkapan yang mengatakan bahwa mimpi adalah bunga
tidur, yang mengartikan bahwa mimpi tak bermakna sehingga tak perlu dihiraukan.
Akan tetapi, sebenarnya mimpi mempunyai banyak makna. Untuk memahami arti dari sebuah
mimpi, dibutuhkan pemahaman dari diri sendiri. Hal ini dikarenakan mimpi yang
hadir dalam tidur seseorang tercipta dari alam sadar orang itu sendiri (Dee,
1991/2005).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), mimpi merupakan
sesuatu yang terlihat atau dialami saat tidur. Selama berabad-abad, tidur
dianggap hanya untuk mengistirahatkan tubuh secara fisik dan relaksasi otot.
Namun kenyataannya, selama tidur tubuh melakukan gerakan yang dapat berfungsi
untuk melatih otot. Asumsi mengenai otak (sebagai organ yang paling aktif) yang
beristirahat saat tidur juga terbukti salah. Penelitian menemukan bahwa otak
lebih aktif pada saat tubuh pada kondisi tidur dibandingkan saat terjaga (Dee,
1991/2005).
“Dengan menyadari hal ini, maka bukan istirahat secara fisik
yang kita butuhkan selama tidur, melainkan istirahat secara psikologis” (Dee,
1991/2005, h. 15). Kekurangan tidur terbukti dapat membuat seseorang dapat
mengalami penurunan kesadaran bahkan sampai gangguan emosional seperti
contohnya menjadi paranoid. Melalui beberapa eksperimen, hal serupa
juga ditemukan pada kasus membangunkan orang yang sedang tidur. Ditemukan bahwa
orang yang dibangunkan ketika sedang tidur sepanjang dua malam berturut-turut
akan mengalami gangguan dan disorientasi secara mental (Dee, 1991/2005; King,
2013).
Berdasarkan
tahapan tidur seseorang, jenis tidur terbagi menjadi dua yaitu (a) tidur pada
fase REM (Rapid Eye Movement), dan (b) tidur pada fase nREM (non-Rapid
Eye Movement). Pertama, tidur pada fase REM (Rapid Eye Movement), merupakan
tidur saat mimpi sedang berlangsung secara aktif. Kedua, tidur pada fase nREM,
yang juga disebut fase tidur tenang dan mimpi yang berlangsung sangat sedikit.
Sepanjang malam, terjadi pergantian terus menerus antara fase Rem dan fase
nREM.
Berkat teknologi pencitraan otak, ilmuwan kian dekat untuk
bisa mengetahui apakah seseorang sedang melakukan hitungan matematika,
berbicara, membaca atau ketakutan saat berada dalam mimpi. “Teknologi ini akan
kian akurat namun tak akan seperti pada ‘Inception,” ujar psikolog Deirdre
Barrett dari Harvard University. Namun, para ilmuwan bisa melihat bagian
otak apa yang aktif selama bermacam siklus tidur menggunakan
elektroencephalografi (EEG), elektrokardiografi (EKG) dan teknologi gerak mata
cepat (REMT) guna merekam dan menganalisa gelombang otak saat tidur. Dalam
dalam beberapa kasus, mimpi seseorang bisa ditafsirkan.
Dalam satu percobaan, peneliti meneliti seseorang yang
sedang tidur dan menghubungkannya dengan robot yang diprogram untuk
menerjemahkan gerakan pemimpi. Misalnya, robot menggunakan data posisi mata
pemimpi untuk mengetahui arah mana yang harus dilihat. Gelombang otak bisa
dipelajari dan diterjemahkan dalam tindakan, misalnya, teknologi pencitraan
otak bisa menentukan apakah seseorang mengalami mimpi buruk atau bermimpi
terbang, kata Barrett. Menurut Barret, pikiran menggunakan tidur sebagai waktu
untuk reboot dan memecahkan masalah. Barrett mendiskusikan teori ini
di Association for Psychological ScienceConventions. Dalam satu
percobaan, Barrett meminta mahasiswa fokus pada PR tiap malam sebelum tidur. Di
akhir minggu, sekitar separuh mahasiswa mengaku bermimpi mengenai masalah itu
dan sekitar seperempatnya memiliki mimpi berisi jawabannya. Menurut Barret, menggunakan cara sama,
otak seseorang bisa memecahkan masalah saat terbangun, pikiran juga bekerja
memecahkan masalah saat orang bermimpi. Para ilmuwan menemukan manfaat tidur
nyenyak di malam hari, mulai dari menurunkan berat badan hingga menjaga
kesehatan jantung, namun manfaat psikologis dari mimpi dan maknanya tetap sulit
dipahami.
Menurut National Center
on Sleep Disorders Research (NCSDR), kebanyakan mimpi
terjadi pada gerak mata cepat (REM) saat siklus tidur, di mana beberapa bagian
otak istirahat dan kimia otak (termasuk neurotransmiter) diisi ulang. Namun
menurut Barrett, terkadang mimpi memang terjadi pada tahap lain dari tidur,
terutama pada orang yang memiliki Gangguan Stres Pasca Trauma berat (PTSD) dan
masalah lain yang menderegulasi tidur.
“Mimpi aneh mungkin sama penting dan lebih
metaforis,” kata Barrett. Banyak mimpi jadi lebih masuk akal dan lebih membantu
jika kita memikirkan melambangkan tentang apa konten mimpi kita, lanjutnya. Jadi,
jika mimpi dirancang alam untuk menjadi jalan bagi pikiran untuk secara kreatif
memecahkan masalah kehidupan nyata, lalu apa tujuan mimpi buruk? “Mimpi buruk
berevolusi untuk membantu kita mencemaskan potensi bahaya,” kata Barrett. Bahkan
mimpi buruk pasca trauma, yang hanya membuat kita kembali trauma, akan berguna.
Misalnya, berguna bagi para leluhur ketika binatang liar menyerang atau saat
suku saingan menginvasi. Namun, bel alarm evolusi ini mungkin tak begitu
berguna saat ini.
“Dengan
bahaya modern seperti kebakaran rumah, kecelakaan mobil, perkosaan
dan perampokan mungkin tak terulang pada korban yang sama. Mekanisme adaptif
tak selalu bekerja dengan baik,” ujar Barrett. Namun, beberapa mimpi buruk
seperti mengingatkan perhatian untuk mengkhawatirkan sesuatu, saat makin sadar
pada perhatian Anda, Anda bisa meyakinkan alam bawah sadar untuk berhenti
membuang-buang waktu. Meskipun riset Barrett menunjukkan banyak mimpi memiliki
makna tersembunyi dan pesan untuk membantu pemimpi dalam hidup di luar mimpi,
terkadang mimpi aneh sama sekali tak memiliki makna signifikan. Sama
seperti pikiran sadar, saya merasa beberapa mimpi adalah minor, konyol, dan
berulang. Seperti pada banyaknya pikiran manusia saat bangun yang sering
memikirkan hal-hal sepele.
C. TAFSIR MIMPI MENURUT
BARAT
Tafsir mimpi telah diamalkan sejak zaman
Babilonia beribu-ribu tahun yang lalu.Aflatun, Aristu, Cicero, Kitab Injil,
Shakespeare, Goethe dan Napoleon percaya bahawa mimpi tertentu meramalkan.
Manusia sudah mentafsirkan lambang dalam mimpinya menurut tamadun dan
masyarakatnya. Tidak ada apa pun yang memuncul dalam mimpi
secara kebetulan, tiap gambaran adalah lambang yang dihargai yang merujuk
kepada kehidupan anda dan fikiran yang paling dalam pada anda. Biasanya
kebahagian yang paling mengelirukan adalah juga kebahagian yang
paling penting untuk dipahami.
Mimpi ada tiga macam:
- Mimpi jasmaniah. Mimpi ini tidak penting dan disebabkan
oleh fikiran yang bangun dan bimbang, demam, ramuan ubat dan dadah,
penyakit. Mimpi ini tidak meramalkan.
- Mimpi subjektif yang berdasarkan pandangan sendiri.
Mimpi ini penuh lambang dan meramalkan, walau bagaimana pun makna
betul tersembunyi di lambang dan kias.
- Mimpi rohaniah. Mimpi ini dilaksanakan oleh roh sendiri
dan meramalkan. Mimpi boleh melebih-lebihkan. Semua mimpi bukan
menggembirakan atau meramalkan.
D.
MIMPI MENURUT AHLI –
AHLI TABIR
Menurut ahli-ahli ta’bir, mimpi ada tiga macam:
a)
Peristiwa yang menggembirakan yang benar yang terjadi setelah
bermimpi, dan ini tidak memerlukan penafsiran.
b)
Mimpi yang batil atau permainan syaitan, yaitu mimpi yang tidak
dapat diperincikan oleh orang yang bermimpi. Ertinya orang yang bermimpi
itu tidak sanggup mengingat tertib atau jalan cerita mimpi itu. Mimpi
seperti ini dianggap batil dan tidak mempunyai sebarang makna atau takwil.
c)
Keinginan nafsu. Seperti kita ketahui nafsu ada tiga, yaitu nafsu
mutmainnah, nafsu lawwamah dan nafsu ammarah. Mimpi seperti ini terjadi
kerana pengaruh fikiran seseorang. Sesuatu yang dia lakukan atau dia
khayalkan siang hari atau menjelang tidurnya selalumenjelma ketika tidurnya.
E. PROSES MIMPI SECARA ILMIAH
1. Neurokamugi Bermimpi
Tidak ada definisi yang diterima
secara universal mengenai definisi bermimpi. Tahun 1952, Eugene Aserinsky
menemukan dan mendefinisikan tidur REM saat bekerja dalam pembedahan penasehat
PhDnya. Aserinsky menemukan kalau mata orang yang tidur bergerak di bawah
kekamupak matanya, kemudian ia menggunakan mesin poligraf untuk mencatat
gekamumbang otak mereka saat periode ini.
Pengamatan yang bertumpuk
menunjukkan kalau mimpi erat kaitannya dengan tidur gerakan mata cepat (Rapid
Eye Movement –REM), dimana sebuah elektroencephakamugram menunjukkan
aktivitas otak paling besar seperti saat sadar. Mimpi yang tidak di ingat oleh
partisipan pada saat tidur non-REM secara normal lebih biasa dalam perbandingan
(Dement dan Kleitmann, 1957). Tidak diketahui dari daerah mana di otak mimpi
berasal, bila ada satu asal usul mimpi atau apakah banyak bagian otak terlibat,
atau apa tujuan mimpi bagi tubuh dan pikiran.
2.
Teori
Sintesis Aktivasi
Tahun 1976 J. Allan Hobson dan Robert McCarley mengajukan
sebuah teori baru yang merubah penelitian mimpi, menantang pandangan mimpi
Freud sebekamumnya sebagai keinginan bawah sadar untuk ditafsirkan. Teori
sintesis aktivasi mengatakan bahwa pengalaman inderawi dibuat oleh korteks
sebagai alat menafsirkan sinyal kacau dari pons. Mereka mengajukan kalau dalam
mimpi REM, gekamumbang PGO (Ponto-Genicukamu-Occipital) kolinergik naik
merangsang struktur kortikal OTAK TENGAH dan depan, menghasilkan gerakan mata
cepat. Otak depan yang teraktivasi kemudian mensintesa mimpi dari informasi
yang dibuatnya secara internal. Mereka mengasumsikan kalau struktur yang sama
yang menghasilkan tidur REM juga membantidakitkan informasi inderawi.
3.
Teori
Aktivasi Berkelanjutan
Menggabuntidakan hipotesis sintesis aktivasi Hobson dengan
penemuan Solm, teori mimpi aktivasi berkelanjutan disajikal oleh Jie Zhang yang
mengajukan kalau mimpi adalah hasil dari aktivasi dan sintesis otak; pada saat
bersamaan, tidur REM dan bermimpi dikendalikan oleh mekanisme otak yang
berbeda. Zhang berhipotesis kalau fungsi tidur adalah memproses, menyandikan
dan mentransfer data dari ingatan sementara ke ingatan jantidaka panjang, walau
tidak ada banyak bukti mendukung konsolidasi ini. Tidur NREM memproses ingatan
terkait sadar (ingatan deklaratif), dan tidur REM memproses ingatan terkait
tidak sadar.
F.
TAFSIR MIMPI MENURUT AL-QUR’AN DAN AS-SHUNNAH
Mimpi terbagi dua: mimpi
yang benar dan yang batil. Mimpi yang benar ialah yang dialami manusia
tatkala kondisi psikologisnya seimbang dan keadaan cuaca sedang seperti
ditandai oleh bergoyangnya pepohonan hingga berjatuhannya dedaunan. Mimpi
yang benar tidak didahului dengan adanya pikiran dan keinginan akan
sesuatu yang kemudian muncul dalam mimpi. Kebenaran mimpi juga tidak
ternodai oleh peristiwa junub dan haid. Adapun mimpi yang batil ialah yang
ditimbulkan oleh bisikan nafsu, keinginan, dan hasrat. Mimpi demikian tidak
dapat ditakwilkan. Demikian pula mimpi “basah” dan mimpi lain yang
mewajibkan mandi dikategorikan sebagai mimpi yang batil karena tidak
mengandung makna. Sama halnya dengan mimpi yang menakutkan dan menyedihkan
karena berasal dari setan.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya
pembicaraan rahasia itu adalah dari setan, supaya orang-orang yang beriman itu
berduka cita, sedang pembicarana itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun
kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allahlah hendaknya
orang-orang yang beriman bertawakal.”(al-Mujaadilah: 10)
Jika seseorang mengalami mimpi yang tidak disukai,
disunnahkan melakukan lima perbuatan. Yaitu :
1) mengubah posisi tidur,
2) meludah ke kiri sebanyak
tiga kali,
3) memohon perlindungan
kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk,
4) bangun dan shalat, dan
5) tidak menceritakan
mimpinya kepada siapa pun.
Ustadz Abu Sa’ad
berkata, “Pelaku mimpi hendaknya memelihara etika yang perlu
dipegang teguh dan memiliki batasan - batasan yang selayaknya tidak
dilampaui. Demikian pula halnya dengan pentakwil.” Etika pelaku mimpi
ialah,
1)
Dia tidak menceritakan mimpinya kepada orang yang hasud
sebagaimana dikatakan Ya’kub kepada Yusuf, “Ayahnya berkata, ‘Hai anakku,
janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudarasaudaramu,maka mereka
akan membuat makar untuk membinasakanmu.’” (Yusuf:5)
2)
Jangan menceritakan mimpinya kepada orang yang bodoh. Nabi saw.
bersabda, “Janganlah kamu
menceritakan mimpimu kecuali kepada orang yang dicintai atau kepada orang
yang pandai.”
3)
Janganlah menceritakan mimpi kecuali secara rahasia karena dia pun
melihatnya secara rahasia pula. Jangan menceritakannya kepada anak-anak
dan wanita. Sebaiknya mimpi itu diceritakan menjelang awal tahun dan pada
pagi hari, bukan sesudah keduanya lewat.
Adapun etika pentakwil ialah sebagai berikut.
1.
Jika saudaranya menceritakan mimpi kepadanya, maka katakanlah,
“Aku kira mimpi itu baik.”
2.
Hendaknya menakwilkan mimpi dengan cara yang paling baik.
Diriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Mimpi
akan terjadi sebagaimana ia ditakwilkan.” Juga
diriwayatkan bahwabeliau bersabda, “Mimpi
itu bagaikan kaki yang menggantung selama belum diungkapkan. Jika telah
diungkapkan, maka terjadilah.” Demikian yang disebut dalam Assilsilah
Ash-Shahihah.
3.
Menyimak mimpi dengan baik, kemudian menjawab si penanya dengan
jawaban yang mudah dipahami.
4.
Jangan tergesa-gesa menakwilkan mimpi. Lakukanlah dengan
hati-hati.
5.
Menyembunyikan mimpi dan tidak menyebarkannya sebab ia merupakan
amanat. Jangan menakwilkan mimpi ketika matahari terbit, ketika tergelincir,
dan ketika terbenam.
6.
Memperlakukan pelaku mimpi secara berbeda. Janganlah menakwilkan
mimpi raja seperti menakwilkan mimpi rakyat, sebab mimpi itu berbeda
karena perbedaan kondisi pelakunya.
7.
Merenungkan mimpi yang dikemukakan kepadanya. Jika mimpi itu baik,
maka takwilkanlah dan sampaikanlah kabar gembira kepada pelakunya sebelum
mimpi itu ditakwilkan. Jika mimpi itu buruk, maka janganlah
menakwillkannya atau takwilkanlah bagian mimpi yang takwilnya paling baik.
Jika sebagian mimpi itu merupakan kebaikan dan sebagian lagi keburukan,
maka bandingkanlah keduanya, lalu ambillah mimpi yang paling tepat dan
paling kuat pokoknya. Jika pentakwil mengalami kesulitan, bertanyalah
kepada pelaku mimpi ihwal namanya, lalu takwilkannya berdasarkan namanya
itu.
G.
BEBERAPA
AYAT ALQURAN YANG MENYEBUTKAN PERIHAL MIMPI
“Dan (ingatlah), ketika Kami
wahyukan kepadamu sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia.” Dan
Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan
sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al
Quran. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah
menambah besar kedurhakaan mereka.” (QS. Al-Israa : 60)
“Maka tatkala anak itu sampai (pada
umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah
apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ashshaaffaat: 102)
“Dan demikianlah Tuhanmu, memilih
kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir
mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga
Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang
bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Yusuf : 6)
Dari
beberapa ayat diatas bisa kita cermati, bahwa mimpi adalah suatu perkara yang
dikenal dalam islam, dan lebih dari itu Allah subhanahu wata’la memberikan
beberapa kelebihan kepada nabiNya, yaitu kemampuan untuk menta’wil atau
menterjemahkan maskud dari mimpi. salah satunya kepada nabi Yusuf ‘alaihi
salam, yang kita kenal memiliki mu’jizat menafsirkan mimpi.
Dan demikianlah Tuhanmu, memilih
kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir
mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga
Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang
bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Mengetahui lagi Maha BijaksanDan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk
menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan
disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana
Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu,
(yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.
H.
BEBERAPA
HADITS YANG MENYEBUTKAN PERIHAL MIMPI
Dari
Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa sesungguhnya dia mendengar Nabi saw bersabda: “Apabila sesorang dari kamu memihat suatu
mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari Allah swt,
maka hendaknya ia memuji Allah swt (bertauhid) atas mimpinya dan hendaknya ia
memberitahukannya. Dan apabila ia melihat tidak demikian dari yang tidak
menyenangkannya maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka
hendaklah ia memohon perlindungan (ta’awwudz kepada Allah swt) dari
keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak
membahayakannya (madharat).” (HR : Bukhari)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,yang artinya : “Tidaklah tinggal dari tanda-tanda kenabian kecuali berita-berita
gembira”. Para shahabat bertanya :”apa itu berita-berita gembira?”, Rasulullah
saw bersabda: “mimpi yang baik” (hr. Bukhari).
Diriwayatkan
bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw: “Sesungguhnya saya telah bermimpi (melihat) kepalaku telah terputus
(dari badanku) lalu saya mengikutinya dari belakang, maka Nabi saw mencelanya
dan bersabda : “janganlah kamu ceritakan (kepada orang lain) permainan syaithan
terhadapmu di dalam mimpi(mu)” (HR. Muslim)
Dari beberapa hadits diatas bisa
kita simpulkan bahwa mimpi terbagi kedalam dua bagian :
1.
Mimpi
Baik,
Yaitu
mimpi yang dirasakan oleh si pemimpi berupa sesuatu yang baik bagi dirinya,
bukan berupa kesedihan, atau hal-hal yang dirasakan menyedihkan, membuat gundah
dan gelisah.
Dan juga ada yang mengatakan mimpi baik cirinya tidak di dahului oleh khayalan atau pikiran sebelum tirdur, mimpi benar-benar datang sendirinya. dan tidak terkait dengan kejadian sebelum si pemimpi tertidur.
Dan juga ada yang mengatakan mimpi baik cirinya tidak di dahului oleh khayalan atau pikiran sebelum tirdur, mimpi benar-benar datang sendirinya. dan tidak terkait dengan kejadian sebelum si pemimpi tertidur.
Mimpi
baik datangnya dari Allah Subhanhu wata’ala, dan seyogyanya bagi kita yang
mengalami mimpi baik memanjatkan puji dan syukur kepada Nya, dan juga
menceritakan mimpi baik ini kepada orang yang dianggap baik. sebagai mana
kutipan hadits : “Apabila sesorang dari
kamu memihat suatu mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah
dari Allah swt, maka hendaknya ia memuji Allah swt (bertauhid) atas mimpinya
dan hendaknya ia memberitahukannya” (HR. Bukhari)
2.
Mimpi
Buruk,
Yaitu
mimpi yang dirasakan tidak baik oleh si pemimpi, biasanya mimpi yang
menyebabkan rasa sedih, takut, khawatir berlebihan, gundah dan gelisah. Mimpi
buruk ini datangnya dari syaitan, sebagai musuh utama manusia, syaitan hendak
memberikan gangguan dari berbagai arah, salah satunya dari mimpi.
Oleh
karenanya Jika seseorang mengalami mimpi yang tidak disukai, disunnahkan
melakukan lima perbuatan. Yaitu, mengubah posisi tidur, meludah ke kiri
sebanyak tiga kali, memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang
terkutuk, bangun dan shalat, dan tidak menceritakan mimpinya kepada siapa pun.
“Dan
apabila ia melihat tidak demikian dari yang tidak menyenangkannya maka sesungguhnya
mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah ia memohon perlindungan
(ta’awwudz kepada Allah swt) dari keburukannya dan janganlah menuturkannya
kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat).” (HR : Bukhari)
I.
MIMPI DAN PENTAKWILANNYA
·
Bermimpi mendengar atau
melihat anjing menggonggong, Pentakwilannya
Ada seorang sahabat atau kenalan yang
berusaha mengajak berbuat kejahatan.
·
Bermimpi melihat seekor
anjing datang menghampiri sambil menggoyangkan ekornya, Pentakwilannya Akan mampu
menyelesaikan urusan penting dengan segera
·
Bermimpi melihat atau
disembur ular. Pentakwilannya, akan mendapatkan jodoh (bagi yang lajang)
atau disukai lawan jenis
·
Bermimpi dipagut atau
digigit ular. Pentakwilannya, akan disakiti orang.
·
Bermimpi melihat ular
banyak. Pentakwilannya, akan panjang umur.
·
Bermimpi dikelilingi
ular banyak. Pentakwilannya, akan ada banyak orang yang memusuhi
·
Bermimpi mandi air
panas. Pentakwilannya, akan terkena penyakit atau akan jatuh sakit.
·
Bermimpi mandi air
dingin. Pentakwilannya, akan mampu mengalahkan musuh atau lawan.
·
Bermimpi mandi di
tempat terbuka. Pentakwilannya Merupakan pertanda bahwa kita tabah dalam
menghadapi cobaan.
·
Mimpi giginya tanggal
sendiri (bagian yang atas). Pentakwilannya
Akan berduka cita, karena orang tua
ditimpa kemalangan.
·
Mimpi gigi bagian bawah
tanggal. Pentakwilannya Akan berduka cita, karena anak atau istrinya
meninggal dunia.
·
Mimpi mencabut gigi
seseorang. Pentakwilannya Akan memanfaatkan kesusahan seseorang.
·
Bermimpi terluka hingga
keluar darah atau banyak luka di kaki dan tangan. Pentakwilannya, akan menerima
suatu pemberian dari teman-teman atau akan mendapatkan rezeki dari Tuhan.
·
Bermimpi rambut putus
dan rontok. Pentakwilannya, akan mengalami kesedihan atau kesusahan.
·
Bermimpi berambut
panjang. Pentakwilannya, akan gembira dan panjang umur.
Komentar