BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Motivasi
adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan
memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut
(Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor dinamis,
penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh
sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar,
motivasi punya peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam
motivasi belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang
berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik”
dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi
ekstrinsik”. Setiap anak harus memiliki motivasi belajar agar dapat tercapainya
sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan.
Peran motivasi dalam belajar. Peran
penting motivasi dalam belajar : (a) Menentukan hal-hal yang dijadikan penguat
belajar, (b) memperjelas tujuan yang hendak dicapai (c) menentukan ketekunan
belajar. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar, motivasi dapat
berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan
pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan hanya dapat dipecah berkat
bantuan hal-hal yang pernah dia lalui.
Peran motivasi dalam memperjelas
tujuan belajar. Hal ini erat kaitannya dengan pemaknaan belajar. Anak akan
tertarik belajar sesuatujika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat
diketahui atau dinikmati manfaatnyabagi anak.
Motivasi menentukan ketekunan
belajar.
Bentuk-bentuk motivasi dalam sekolah
: memberi nilai, hadiah, persaingan sehat, hasrat untuk belajar, keterlibatan
diri dalam tugas, sering memberikan ulngan, memberitahukan hasil,kerja sama,
tugas yang menantang, pujian, teguran dan kecaman, hukuman, taraf aspirasi,
minat, penciptaan suasana yang menyenangkan, tujuan yang disukai dalam
petunjuk-petunjuk singkat.
Kebutuhan tampak dalam prilaku.
Beberapa indikasi tentang berbagai macam perilaku murid-murid diantaranya: (1)
bagaimana siswa-=siswi memandang dunia di sekitarnya ? (2) Bagaimana siwa-siswi
tersebut bereaksi terhadp guru,pelajaran dan kawan-kawannya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Motivasi
Motivasi merupakan adanya dorongan
di dalam diri untuk melakukan sesuatu. Motivasi diartikan secara berbeda oleh beberapa
ahli. Menurut As'ad (1998) motivasi adalah suatu pemberian motif atau hal yang
diberikan motif. Hal itu diberikan agar seseorang menjadi mempunyai motivasi.
Menurut Mitchell (dikutip dalam Winardi,2002) "motivasi mewakili
proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan
terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan ke
tujuan tertentu."
B.
Definisi
Belajar
Belajar merupakan salah satu hal
yang pernah dilakukan setiap manusia. Belajar adalah hal yang dilakukan
seseorang untuk mengetahui dan mempelajari sesuatu. Belajar adalah kegiatan
yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman sehingga menjai lebih
baik sebagai hasil dari penguatan yang dilandasi untuk mencapai tujuan. Sejak
kecil pun manusia sudah mulai belajar. Manusia sudah mulai belajar berjalan,
berbicara, dan lain- lain dari umur yang masih sangat kecil.
C.
Definisi
Motivasi Belajar
Motivasi Belajar merupakan dorongan
yang ada untuk mempelajari sesuatu. Motivasi belajar adalah hal yg perlu
dilakukan di dalam kegiatan belajar, menurut Winkels (1987) motivasi belajar
merupakan motivasi yang diberikan dalam kegiatan belajar pada anak, agar
kegiatan belajar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan. Motivasi
pembelajaran adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan
kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman.
Motivasi dapat tumbuh karena adanya keinginan seseorang untuk dapat mengetahui
dan memahami sesuatu serta mengarahkan minat belajar seseorang sehingga ingin
sungguh-sungguh dalam belajar dan termotivasi untuk mencapai prestasi yang
baik.
D.
Ciri-Ciri
Motivasi
Motivasi seseorang yang rendah dalam
belajar. Tidak semua orang mempunyai motivasi yang tinggi, karena setiap orang
berbeda-beda. Motivasi yang rendah dapat diakibatkan oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut seperti rasa percaya diri yang rendah, adanya rasa malas
untuk belajar, kurang perhatian dari orang tua atau orang sekitar, tidak ada
yang menyemangati, dan lain-lain. Motivasi belajar yang rendah dapat
menyebabkan seseorang malas untuk belajar sehingga dapat menyebabkan seorang
anak mendapat prestasi yang rendah. Ciri-ciri anak yang mempunyai motivasi yang
rendah seperti malas belajar, malas mengerjakan tugas, tidak ada keinginan
untuk mengetahui, tidak peduli dengan nilainya, tidak ada rasa semangat di
dalam kelas, mendapat nilai yang buruk, dan lain-lain.
Motivasi seseorang yang tinggi dalam
belajar. Ada orang yang memiliki motivasi dan semangat belajar yang tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya motivasi yang tinggi seperti adanya
pemberian semangat dari orang sekitar, mempunyai optimisme yang tinggi,
mempunyai tujuan yang dicapai, adanya penghargaan jika mendapat nilai yang
baik, adanya perhatian dari orang tua yang lebih, dan lain-lain. Motivasi
belajar yang tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar. Prestasi belajar dapat
saja meningkat jika mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ciri-ciri motivasi
belajar seperti semangat dalam belajar, banyak bertanya dalam kelas, adanya
rasa keinginantahuan yang tinggi, mendapat nilai yang tinggi di dalam kelas,
mengerjakan tugas dengan serius, dan lain-lain.
E.
Jenis
Motivasi
1) Motivasi Primer
Motivasi
primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang umumnya
berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Manusia adalah makhluk
berjasmani sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan
jasmaninya. Insting itu memiliki tujuan dan memerlukan pemuasan. Tingkah laku
insting dapat diaktifkan, dimodifikasi, dipicu secara spontan, dan dapat
diorgnisasikan.
2) Motivasi Sekunder
Motivasi
sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Menurut beberapa ahli, manusia adalah
makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya terpengaruh oleh faktor biologis saja,
tetap juga faktor-faktor sosial. Motivasi sekunder memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
F.
Sifat
Motivasi
1) Motivasi Intrinsik(motivasi internal)
Jenis
motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan /
dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi ini membuat
seseorang melakukan sesuatu karena senang melakukannya. Motivasi ini mengarah
pada timbulnya motivasi berprestasi.
2) Motivasi Ekstrinsik(motivasi eksternal).
Jenis motivasi ini timbul sebagai
akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau
paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan
sesuatu atau belajar. Motivasi eksternal akan berubah menjadi motivasi internal
jika timbul kesadaran dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu karena
senang melakukannya.
G.
Faktor-Faktor
yang Dapat Menimbulkan Motivasi Belajar
Faktor intrinsik. Faktor ini
terdapat dari dalam diri manusia yang disebabkan oleh dorongan atau keinginan
akan kebutuhan belajar, harapan, dan cita-cita. Faktor intrinsik merupakan
dorongan yang ada dalam diri seseorang, tanpa harus dirangsang dari luar. Hal
ini berarti dalam diri seseorang sudah ada dorongan itu. Seseorang melakukan
sesuatu karena ia ingin melakukannya. Misalnya seperti orang yang gemar membaca
tanpa ada yang mendorongnya. Ia akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya.
Tanpa ada yang menyuruh ia untuk belajar, ia sudah belajar dengan
sebaik-baiknya.
Faktor ekstrinsik. Faktor ini juga
mempengaruhi dalam motivasi belajar. Faktor ekstrinsik berupa adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang menyenangkan, dan kegiatan belajar yang
menarik. Faktor ekstrinsik datangnya dari luar diri seseorang atau adanya
dorongan dari luar. Dorongan dari luar ini seperti adanya penghargaan yang
diberikan jika mendapat nilai yang baik, diberi semangat oleh orang lain, dan
lain-lain.
H.
Sumber-Sumber
Motivasi dalam Pembelajaran
Setiap orang dapat mempunyai
motivasi karena alasan tertentu atau karena ada hal tertentu yang mendorong ia
untuk mengetahui sesuatu. Menurut Frandsen (dikutip dalam Iskandari, 2009, h.
188) mengatakan bahwa hal yang mendorong seseorang itu untuk belajar antara
lain sebagai berikut : (a) adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia
yang lebih luas; (b) adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan
untuk maju; (c) adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua,
guru, dan teman-teman; (d) adanya keinginan untuk memperbaiki kegaalan yang
lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi; (e)
adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman; (f) adanya ganjaran atau hukuman
sebagai akhir dari pada belajar.
I.
Dasar-Dasar
Pemberian Motivasi
Salah satu tugas dari seseorang
pendidik adalah sebagai motivator bagi peserta didik agar memiliki semagat dan
kemauan yang tinggi untuk belajar. Menurut Iskandari (2009) sosok guru atau
pendidik adalah sebagai motivator siswa agar memiliki semangat dan kemauan
untuk belajar yang lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Petunjuk praktis yang
perlu dilakukan oleh guru (pendidik) dalam membangkitkan motivasi siswa
(peserta didik) belajar di kelas seperti menjelaskan tujuan belajar ke peserta
didik, memberikan hadiah atau penghargaan, mengadakan persaingan yang sehat
diantara siswanya, diberikannya pujian, diberikannya hukuman kepada siswa yang
berbuat kesalahan saat proses belajar, memberikan perhatian maksimal ke peserta
didik, membentuk kebiasaan belajar yang baik, membantu kesulitan belajar anak
didik baik individu atau kelompok, menggunakan metode yang bervariasi dan
menarik, menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dapat menimbulkan daya
rangsangan baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) diri siswa
yang menyebabkan rangsangan untuk belajar dengan sungguh-sungguh dengan cara
yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
J.
Konsep Penting Motivasi Belajar
1)
Motivasi
belajar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan
mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Individu termotivasi karena berbagai alasan yang berbeda, dengan intensitas
yang berbeda. Sebagai misal, seorang siswa
dapat tinggi motivasinya untuk
menghadapi tes ilmu sosial dengantujuan mendapatkan nilai tinggi (motivasi ekstrinsik) dan tinggi
motivasinya menghadapi tes matematika karena tertarik dengan mata pelajaran
tersebut (motivasi intrinsik).
2)
Motivasi
belajar bergantung pada teori yang menjelaskannya, dapat
merupakan suatu konsekuensi dari penguatan (reinforcement), suatu ukuran
kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau ketidakcocokan, suatu atribusi
dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang keberhasilan.
3)
Motivasi
belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan
belajar dan pemberdayaan atribusi.
4)
Motivasi
belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat
siswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi pengajaran, menyatakan
harapan dengan jelas, dan memberikan umpan balik (feed back) dengan
sering dan segera.
5)
Motivasi
belajar dapat meningkat pada diri siswa apabila guru memberikan ganjaran yang memiliki
kontingen, spesifik, dan dapat dipercaya.
6)
Motivasi
berprestasi dapat didefinisikan sebagai kecendrungan umum untuk
mengupayakankeberhasilan dan memilih kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada
keberhasilan/kegagalan. Siswa
dapat termotivasi dengan orientasi ke arah tujuan-tujuan penampilan. Mereka
mengambil mata pelajaran-mata pelajaran yang menantang. Siswa yang berjuang demi tujuan-tujuan penampilan berusaha
untuk mendapatkan penilaian positip terhadap kompetensi mereka. Mereka berusaha
untuk mendapat nilai baik dengan cara menghindar dari mata pelajaran yang sulit.
Guru dapat membantu siswa dengan mengkomunikasikan bahwa
keberhasilan itu mungkin dicapai. Guru
dapat menunggu siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan sejauh mungkin menghindari pembedaan prestasi di
antara para siswa yang tidak
perlu
K. Strategi Untuk Menumbuhkan Motivasi
Belajar
1)
Menjelaskan tujuan belajar ke
peserta didik.
Pada
permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan
mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas
tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2)
Hadiah.
Berikan
hadiah untuk siswa berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa
belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan
termotivasi untuk bisa mengajar siswa yang berprestasi.
3)
Saingan/kompetisi.
Guru
berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi
belajarnya, berusaha memperbaiki hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya.
4)
Pujian
Sudah
sepantasnya siswa yang berprestasi untuk di berikan pujian yang sifatnya
membangun.
5)
Hukuman
Hukuman
diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses balajar mengajar.
Harapan pemberian hukuman adalalah agar siswa berusaha merubah diri dan
berusaha memacu motivasi belajarnya.
6)
Memberikan perhatian yang maksimal
kepada peserta didik.
7)
Membantu kesulitan belajar anak
secara individual maupun kelompok.
8)
Menggunakan metode pengajaran yang
bervariasi.
9)
Menggunakan media yang baik dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
10) Menggunakan
gambar dalam proses menerangkan, hal ini untuk mengurangi rasa jenuh siswa.
11) Menggunakan
lelucon/bercanda sebagai bentuk “refreshing” dan untuk mendapatkan perhatian
siswa kembali.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Motivasi
merupakan adanya dorongan di dalam diri untuk melakukan sesuatu. Belajar merupakan
salah satu hal yang pernah dilakukan setiap manusia. Motivasi Belajar merupakan
dorongan yang ada untuk mempelajari sesuatu. Motivasi belajar adalah hal yg
perlu dilakukan di dalam kegiatan belajar, menurut Winkels (1987) motivasi
belajar merupakan motivasi yang diberikan dalam kegiatan belajar pada anak,
agar kegiatan belajar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan.
Motivasi
sebagai kekuatan mental individu dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (i)
motivasi primer yaitu motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang
umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia dan (ii) motivasi
sekunder yaitu motivasi yang dipelajari.
Motivasi pada diri seseorang
bersumber dari dalam diri (motivasi internal) yaitu motivasi yang berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena memang dalam diri individu tersebut
sudah ada dorongan untuk melakukan tindakan dan dari luar diri
seseorang(motivasi eksternal) yaitu motivasi yang berfungsinya karena
disebabkan oleh adanya faktor pendorong dari luar diri individu.
DAFTAR
PUSTAKA
·
As'ad, M. (1998). Psikologi
Industri. Yogyakarta: Liberty.
·
Boeree, C. G. (2008). Psikologi
Sosial. pengantar psikologi sosial motivasi. (Dalam I. Taniputera, Penerjemah).
Yogyakarta: Prismasophie. (Karya asliu diterbitkan tahun 2000).
·
Iskandari. (2009). Psikologi
pendidikan: motivasi pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) press.
·
Sobur, A. (2003). Psikologi umum:
motivasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Winardi. (1992). Manajemen Prilaku Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Winardi. (1992). Manajemen Prilaku Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
·
Wingkel, W. S. (1987). Psikologi
pembelajaran. Jakarta: Gramedia.
·
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
·
Haveza. 2006. Jenis dan Sifat
Motivasi. http://haveza.multiply.com/reviews/item/3 diakses 18
September 2009
Komentar