Langsung ke konten utama

FUNGSI BUDAYA LOKAL DITINJAU DARI ASPEK MENTALITAS, MORALITAS DAN PENGARUH EKONOMI MASYARAKAT SASAK

Fungsi budaya lokal ditinjau dari aspek mentalitas, moralitas, dan pengaruh ekonomi masyarakat sasak
A.    Pentingnya Mempelajari Muatan Lokal Sejak Dini
    Muatan lokal dalam kurikulum adalah merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk menanamkan dan menumbuhkan kearifan lokal dalam kehidupan untuk mengenali kekayaan budaya yang masih relevan dengan kehidupan modern dan untuk melestarikan budaya lokal agar tetap akyual disetiap waktu.
Pentingnya mengajarkan budaya lokal di SD adalah untuk :
1)      Menanamkan semangat cinta tanah air, karena budaya merupakan salah satu cirri khas suatu bangsa. Jika suatu Negara tidak memiliki budaya maka Negara tersebut tidak memiliki nilia dan harga dimata Negara lain, dan apabila ada Negara yang mengambil budaya Negara lain, maka akan terjadi konflik. Karena budaya merupakan cermin suatu bangsa.
2)      Memilki suatu pegangan moral. Seperti yang kita tahu ajaran moral tidak hanya kita temukan didalam agama, akan tetapi ada didalam budaya itu sendiri lebih – lebih di budaya sasak. Itulah sebabnya didalam pernikahan (Merariq) tidak melakukan sorong – serah dll, didalam agama sah – sah saja akan tetapi didalam adat sasak (dalam budaya) dikatakan najis secara adat. Itulah sebabnya budaya dan adat istiadat disebut sebagai sumber moralitas masyarakat sasak.
Ada dua macam bentuk pendidikan budaya lokal yang akan kita ajarkan di SD yaitu :
1.      Pendidikan Multikulturalisme
    Multikulturalisme artinya banyak budaya. Indonesia memiliki banyak budaya yang tersebar dari sabang sampai marauoke. Fungsi pendidikan multikulturalisme adalah
·         Untuk meredam konflik antar budaya
·         Untuk meredap konfik antar umat beragama
·         Untuk meredam konflik antar etnis

2.      Pendidikan karakter
    Pendidikan yang mengacu kepada pembentukan karakter/mentalitas bangsa Indonesia yang mengacu kepada nilai – nilai pancasila. Komponen – komponen pendidikan karakter diambil dari nilai – nilai agama dan budaya. Sehingga muatan lokal adalah salah satu pembentukan karakter/mentalitas bangsa Indonesia yang multikulturalisme, pancasilais, yang berbineka tunggal ika, yang disatukan oleh nilai – nilai pancasila yang termuat dalam butiran – butiran pancasila.
Sehingga dapat disimpulkan fungsi budaya lokal adalah :
1)      Segi moralitas
Budaya sebagai suatu pegangan moral untuk menciptakan generasi muda yang yang cinta akan tanah air, cinta akan budaya sendiri, dan menciptakan generasi muda yang berbudaya (berbudi dan berdaya guna).
2)      Segi mentalisme
Dengan adanya budaya lokal yang diajarkan sejak dini berfungsi untuk pembentukan mentalitas bangsa Indonesia yang multikulturalisme, yang pancasilais, yang berbineka tunggal ika, yang disatukan oleh nilai – nilai pancasila.
3)      Segi ekonomi

Budaya bisa dijadikan salah satu bentuk pariwisata yang dapat menompang dan menambahkan penghasilan ekonomi setempat. Seperti yang kita tahu bahwa budaya lokal dapat menarik perhatian parawisatawan untuk berkunjung dan melihat langsung budaya lokal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan Pendidikan Multikultural

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Praktek kekerasan yang mengatasnamakan agama, dari fundamentalisme, radikalisme, hingga terorisme, akhir-akhir ini semakin marak di tanah air. Kesatuan dan persatuan bangsa saat ini sedang diuji eksistensinya. Berbagai indikator yang memperlihatkan adanya tanda-tanda perpecahan bangsa, dengan transparan mudah kita baca. Konflik di Ambon, Papua, maupun Poso. Bila kita amati, agama seharusnya dapat menjadi pendorong bagi umat manusia untuk selalu menegakkan perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh umat di bumi ini. Namun, realitanya agama justru menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan dan kehancuran umat manusia.  Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya preventif agar masalah pertentangan agama tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang. Pada sisi yang lain, Kondisi masyarakat Indonesia yang sangat plural baik dari aspek suku, ras, agama serta status sosial memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap pe

Apresiasi Sastra Anak

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Di era glob alisasi ini, tentunya kita tahu bahwa teknologi berkembang dengan pesat seiring dengan berkembangnya jaman. Berbagai peralatan yang canggih pun, sekarang sudah tidak sulit untuk didapatkan. Berbagai media hiburan modern seperti televisi, radio, komputer, dan lain sebagainya kini dirasa lebih menarik perhatian daripada hiburan tradisional. Buktinya, di jaman sekarang, anak-anak lebih banyak yang senang memainkan game online dengan laptop dan kebanyakan anak jaman sekarang sudah tidak mengenal permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak pada jaman dahulu. Apalagi, pada jaman sekarang kebanyakan anak sudah memiliki gadget sehingga anak cenderung malas untuk belajar dan lebih memilih bermain game.Tentu saja hal ini akan berakibat pada perkembangan potensi anak yang kurang maksimal sehingga prestasi belajar anak pun kurang memuaskan.Memang dengan adanya perkembangan teknologi saat ini tentunya dapat meningkatkan pen

ADHD dan Tunalaras

ADHD dan Tunalaras A.     Pengertian ADHD ADHD merupkan kependekan dari attention deficit hyperactivity disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, dan Disorder = gangguan). Atau dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. Sebelumnya, pernah ada istilah ADD, kependekan dari attention deficit disorder yang berarti gangguan pemusatan perhatian. Pada saat ditambahkan 'hiperactivity /hiper-aktif’ penulisan istilahnya menjadi beragam. Ada yang ditulis ADHD, AD-HD, ada pula yang menulis ADD/H. Tetapi, sebenarnya dari tiga jenis penulisan istilah itu, maksudnya sama. Istilah ini merupakan istilah yang sering muncul pada dunia medis yang belakangan ini gencar pula diperbincangkan dalam dunia pendidikan dan psikologi. lstilah ini memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang disahkan secara internasional mencakup disfungsi otak, di mana individu mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, m